DUA KATA DALAM CERITA KITA

Keraguan menjalar di pagar rumahku,

kemarau yang hangat mengeringkan tubuhnya :

menjadi ketakutan-ketakutan yang hendak gugur setiap kali ia jatuh ke tanah.

Aku memungutnya dan memasukkannya ke rumah.

Kuseduh ketakutan itu dengan secangkir air mata sisa tadi malam.

Lalu dengan sendiri saja aku berkata,

“Aku adalah kesepian yang sedang rindu untuk pulang”

Lalu seseorang berkata dari negeri yang jauh,

“Pulanglah, kerinduan lebih merasa sepi tanpamu.”

Tinggalkan komentar